Rabu, 01 April 2009

SITUS HABIB ADNAN 10


Catatan : Husnu Abadi
Keluarga HS Habib Adnan, telah beberapa waktu yang lalu menerbitkan Situs Keluarga, yang diberi nama .... www.habibadnan10.com. Sehari-hari dikelola oleh Mukti Dewantara (Dedek) putera ke 1 dari Usri Indah Handayani. Selain itu, Ketut Syahruardi Abbas, suami dari Neli Hidayah, selalu memberikan ulasan tentang pemikiran yang disampaikan oleh Bapak (HS Habib Adnan). Dalam situs ini, juga disediakan rubrik keluarga, rubrik galery foto, rubrik komunikasi antar anggota keluarga (anak, cucu, cicit), tulisan-tulisan Bapak, kliping koran tentang keluarga dan lain-lain.Sampai hari ini, 1 April 2009, situs ini telah dikunjungi oleh 3298 pengunjung.Situs ini dibangun oleh keluarga yang bertumpu pada sebuah rumah. Sebagai rumah berkumpul yang teduh, tersebutlah sebuah rumah yang berada di Jalan Pulau Sula Nomor 10, di Kota Denpasar. Letaknya disisi selatan tembok besar Rumah Sakit Umum (RSU) Daerah Bali, Sanglah. Artinya, bila seseorang berada di Jalan Diponegoro, maka arah ke rumah ini dapat melalui depan RSU, berbelok ke kiri dan kemudian ke kanan (Jalan Komodo). Nah dari sini, sekitar 50 meter, terlihat Jalan Pulau Sula. Rumah ini dibangun pada tahun 1967, beberapa saat setelah peralihan kekuasaan dari rezim lama ke rezim baru. Sebelumnya keluarga Bapak menempati hotel a.l. Hotel Artha (Jalan Diponegoro, sekitar Tahun 1966). Kemudian menyewa rumah untuk beberapa saat di sebelah selatan UNUD, daerah Panjer, di Jalan Sudirman.Di depan rumah ini, sampai sekarang masih dipertahankan tumbuhnya sebatang pohon mangga. Daunnya sangat rimbun. Begitu juga buahnya. Keteduhannya, memang menyebabkan rumah ini menjadi berhawa sejuk. Kalau pohon ini sedang berbuah, buahnya banyak sangat. Ada saja pedagang yang merayu kepada Ibu (Hajah Aisyah Hamid) untuk membelinya sekaligus, katanya untuk dibuat manisan. Namun ibu selalu menolak tawaran itu, karena Ibu lebih senang memberi buah mangga itu kepada anak-anaknya, cucucucunya, atau siapa saja tamu yang ingin mencicipi rasa buah mangga itu. Rumah ini pada masa Bapak masih sehat, selalu diadakan acara pengajian atau pengkajian atau tukar menukar pikiran. Sebetulnya pengajian kelompok atau dengan anggota terbatas, telah menjadi ciri khas gerakan pendalaman Islam di kota Denpasar. Mungkin sejak tahun-tahun 1965, ketika Bapak pindah dari kota Singaraja ke kota Denpasar. Mungkin juga sebelum itu.Yang saya lihat, sejumlah kaum muda, alumni ESQ atau yang lainnya, rutin mendatangi Bapak untuk pengajian.Kini, Bapak telah berangkat untuk selamanya, dari rumah ini. Sejak 7 Maret 2009, hari Sabtu yang lalu, Yang Maha Kuasa telah memindahkan tempat tinggal bapak, dari Pulau Sula 1o, ke pulau yang lain yaitu Kampung Islam Kepaon, sebuah komplek peristirahatan yang juga menyejukkan.Kini kalau seseorang datang ke Rumah Pulau Sula 10 memang tidak akan menemui dan mendapatkan Bapak, tapi insya Allah rumah ini tetap akan tetap sejuk, teduh, rukun, terbuka, dinamis, hangat, toleran, dan maju, seperti yang telah dicontohkan Bapak.Selamat dan silahkan datang ke habibadnan10.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar